Senin, 20 April 2009

Prolog


peluh dingin membasahi dadaku
beban berat mengikat hatiku
rasa ingin kupecahkan segalanya
ketika sebuah mata pelangi
menatap diriku tanda menanti

lidahku tersembunyi dibalik bibir
bagai pemuda takut perang
keras hati ditimpa kebanggaan
dengan susah payah kubuka lebar
demi menangkap sang puteri mutiara

kupikir sudah saatnya
karena kau memberikan saatnya
kupikir kau tinggal kuraih
karena kau memberiku kesembuhan
keberanian mengalahkan kebijaksanaan
kunyatakan perasaan cinta tulusku
tanpa peduli akan siksaan neraka

sebuah kalimat keluar dari bibir surgamu
bagai kutukan pemusnah sanubari
hati koma dibimbang penggal
racun hijau penyakit busuk
menyengat hati yang penuh bunga
hati kecilku berani bicara
memang belum saatnya

kau butuh waktu
kuberikan penyertaanku
kau butuh kesembuhan
kuberikan kebahagiaan

kau begitu indah
nilai yang sangat berharga
kalau saja kau menjadikanku sang pria
kebahagiaanku membawamu terbang ke udara

ini bukanlah AKHIR!
ini hanyalah PROLOG!
awal dari kisah cinta
yang mengguncang setiap insan

cintaku memang buta
bukan berarti tidak abadi
tunggulah, aku akan kembali
dengan bunga indah pesaing pelangi

-Batara Samuel, 22 Oktober 2008-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar