Kamis, 14 Mei 2009

RUMPUT LAUT oleh Batara Samuel XIsos2/04




Rumput laut adalah salah satu sumberdaya hayati yang terdapat di wilayah pesisir dan laut. Dalam bahasa Inggris, rumput laut diartikan sebagai seaweed. Sumberdaya ini biasanya dapat ditemui di perairan yang berasosiasi dengan keberadaan ekosistem terumbu karang. Rumput laut alam biasanya dapat hidup di atas substrat pasir dan karang mati. Beberapa daerah pantai di bagian selatan Jawa dan pantai barat Sumatera, rumput laut banyak ditemui hidup di atas karang-karang terjal yang melindungi pantai dari deburan ombak. Di pantai selatan Jawa Barat dan Banten misalnya, rumput laut dapat ditemui di sekitar pantai Santolo dan Sayang Heulang di Kabupaten Garut atau di daerah Ujung Kulon Kabupaten Pandeglang. Sementara di daerah pantai barat Sumatera, rumput laut dapat ditemui di pesisir barat Provinsi Lampung sampai pesisir Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam.


Selasa, 12 Mei 2009

PADANG LAMUN oleh Batara Samuel XIsos2/04




Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (angiospermae) yang berbiji satu (monokotil) dan mempunyai akar rimpang, daun, bunga dan buah. Jadi sangat berbeda dengan rumput laut (algae) (Wood et al. 1969; Thomlinson 1974; Azkab 1999). Lamun dapat ditemukan di seluruh dunia kecuali di daerah kutub. Lebih dari 52 jenis lamun yang telah ditemukan. Di Indonesia hanya terdapat 7 genus dan sekitar 15 jenis yang termasuk ke dalam 2 famili yaitu : Hydrocharitacea ( 9 marga, 35 jenis ) dan Potamogetonaceae (3 marga, 15 jenis). Jenis yang membentuk komunitas padang lamun tunggal, antara lain : Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Cymodoceae serulata, dan Thallasiadendron ciliatum. Dari beberpa jenis lamun, Thalasiadendron ciliatum mempunyai sebaran yang terbatas, sedangkan Halophila spinulosa tercatat di daerah Riau, Anyer, Baluran, Irian Jaya, Belitung dan Lombok. Begitu pula Halophila decipiens baru ditemukan di Teluk Jakarta, Teluk Moti-Moti dan Kepulaun Aru (Den Hartog, 1970; Azkab, 1999; Bengen 2001).

HUTAN MANGROVE oleh Batara Samuel XIsos2/04




Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.

Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran tadi --yang mengakibatkan kurangnya aerasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi.

TERUMBU KARANG oleh Batara Samuel XIsos2/04




Terumbu Karang merupakan salah satu komponen utama sumber daya pesisir dan laut utama, disamping hutan mangrove dan padang lamun. Terumbu karang merupakan kumpulan fauna laut yang berkumpul menjadi satu membentuk terumbu. Struktur tubuh karang banyak terdiri atas kalsium dan karbon. Hewan ini hidup dengan memakan berbagai mikro organisme yang hidup melayang di kolom perairan laut.

Manfaat dari terumbu karang yang langsung dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah pemanfaatan sumber daya ikan, batu karang, pariwisata, penelitian dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di dalamnya. Sedangkan yang termasuk dalam pemanfaatan tidak langsung adalah seperti fungsi terumbu karang sebagai penahan abrasi pantai, keanekaragaman hayati dan lain sebagainya.


Senin, 20 April 2009

Prolog


peluh dingin membasahi dadaku
beban berat mengikat hatiku
rasa ingin kupecahkan segalanya
ketika sebuah mata pelangi
menatap diriku tanda menanti

lidahku tersembunyi dibalik bibir
bagai pemuda takut perang
keras hati ditimpa kebanggaan
dengan susah payah kubuka lebar
demi menangkap sang puteri mutiara

kupikir sudah saatnya
karena kau memberikan saatnya
kupikir kau tinggal kuraih
karena kau memberiku kesembuhan
keberanian mengalahkan kebijaksanaan
kunyatakan perasaan cinta tulusku
tanpa peduli akan siksaan neraka

sebuah kalimat keluar dari bibir surgamu
bagai kutukan pemusnah sanubari
hati koma dibimbang penggal
racun hijau penyakit busuk
menyengat hati yang penuh bunga
hati kecilku berani bicara
memang belum saatnya

kau butuh waktu
kuberikan penyertaanku
kau butuh kesembuhan
kuberikan kebahagiaan

kau begitu indah
nilai yang sangat berharga
kalau saja kau menjadikanku sang pria
kebahagiaanku membawamu terbang ke udara

ini bukanlah AKHIR!
ini hanyalah PROLOG!
awal dari kisah cinta
yang mengguncang setiap insan

cintaku memang buta
bukan berarti tidak abadi
tunggulah, aku akan kembali
dengan bunga indah pesaing pelangi

-Batara Samuel, 22 Oktober 2008-

Minggu, 19 April 2009

mw tw apa itu "love at the first sight"?


seketika ku duduk terpaku
bukan daging ini yang merengek
hanya hatiku yang lelah
berkelana mencari cinta

seketika ku menoleh
seakan dewi cinta menamparku
yang kulihat hanyalah sosok indah
wujud kecemburuan para dewi

seketika wajah seindah mawar menoleh
matanya yang gemerlap menatapku
seakan mantera keluar dari senyumnya
membuatku terpaku merona darah

kupandang sang surga di depan mata
rambutnya dianugerahi langit malam
tatapan matanya ditaburi bintang bintang
bibirnya semanis anggur perjanjian

apakah mimpi mimpi hatiku
terwujud dalam sosok seorang hawa
yang ikut terpaku di depan mataku?
apakah harus kuberikan hidupku
untuk merenggut hatinya?

apakah diriku pantas dicintainya?
apakah dia pantas kucintai?

Part 5: The Broken


cahaya pelangi merasuki dada
hati girang memakai tiara
nanyian kebahagiaan penuh tanya
bayang bayang tlah jatuh cinta

seketika tiara menjadi duri
sang tuan memiliki kegelapan lain
bayang bayang setia terikat sempurna
tiada ruang untuk cintanya

siapakah sekarang bayang bayang?
kegelapan di antara cahaya adalah mati
bayang bayang butuh tuan, butuh cinta
tragedi senja bagi kegelapan

---tiada air mata untuk tangisan, tiada tempat untuk pelarian---